Jumat, 11 Januari 2013

105. cinta berujung dusta

Cintaku berujung dusta
Angin kencang bertiup menyapu hamparan hijaunya rerumputan
Daun-daun berguguran dari rimbunan pepohonan
Kelopak bungapun mengering hingga layu berjatuhan di atas tanah merah
Awan putih tertutup kabut tebal
Butiran airmata mengalir menganak sungai
Suara-suara burung ramai berkicau menyampaikan cerita kelammu di balik punggungku
Cinta putih yang kutitipkan padamu telah kau nodai dengan sekam hitam
Mulut manismu ternyata bagaikan bisa yang siap membunuhku perlahan tapi pasti
Wahai pujanggaku.. ingatkah kau apa yang telah kita torehkan bersama didinding kebisuan
Mengapa kini kau hunuskan pisau tepat di jantung kehidupanku
Ingin rasanya aku berteriak memurkai semua badai yang kau tiupkan pada diriku
bahwasanya sekeping cinta tulusku ternyata Berujung sejuta dusta yang kau ciptakan
pergilah dan bawa jauh dustamu dariku..
Biarkan ku disini sendiri dalam sinar kejujuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar