Sabtu, 12 Januari 2013

129. isyarat matamu



Haruskah aku bertanya kepadamu…?
Pancaran matamu isyaratkan keraguan
tentang kembang dalam genggaman tanganku
dan seberkas asa yang kau titipkan di bahuku
haruskah aku bertanya kepada padang ilalang
yang dulu tersenyum kala kita memadu asmara
ataukah pada sepasang burung pada tebing tebing gunung…tentang makna kasih sayang
Raut wajahmu bagai pancaran bulan sabit…
Yang memendam sejuta gejolak keraguan
apakah hanya kasih yang semakin dalam
apakah hanya karena hilang pendirian…
Rambutmu kusut bagai awan hitam berpencaran
hatimu remuk redam menggulung keindahan
sedangkan rona wajahmu selalu kurindukan
kini rupanya engkau berselisih faham
cobalah berikan aku satu senyum saja…
Akan sirnalah gejolak rasa yang menggelegar
akan musnalah kesengsaraan di hatimu
dan sirnalah kemelut resah melayang bersama awan..
cobalah berikan aku satu pandangan saja..
Engkau akan pelajari tentang makna kehidupan
yang menjadi jalan menempuh rentangan angan
untuk masa yang akan kita perjuangkan…
Aku dan hadirmu di dalam hidupku
tak akan pernah menjadi sebongkah batu
tak seperti gunung gunung dan lautan biru
yang selaras dengan nyanyian nyanyian alam
aku dan hadirmu di kepingan dadaku
akan terus menjadi sepasang insan di bumi ini
menjelajahi ribuan hari bergumul dalam buaian rindu…dan ketulusan rasa hati yang terdalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar