Jumat, 11 Januari 2013

120. Gundah


Aku mengerti,
puisi tidak berbuat apa pun demi cinta
ada saatnya kuingin,
kau pun merasakan kegundahan ini;
untuk apa maksud baik?
Cinta, elemen hidup yang tak dimiliki
ia menguasai jiwa manusia
seperti aku kini tak pernah tahu
tak sanggup sampai kini, terlepas
Ada saatnya aku ingin berbagi rahasia
sepi ini sungguh naif…ini takdir
kau dan aku disini namun terpisah
untuk apa saling mengenal?
Untunglah di rumah batinku
ruh memberi dan memaafkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar