Jumat, 11 Januari 2013

98. indah karenamu

merindumu adalah kesakitan
tapi kesakitan karena mu adalah keindahan
perlahan tapi pasti semuanya menyayat sanubari
tetesan air mata kepiluan ini membuat kesakitan ini semakin berwarna
butir demi butir berteriak memanggil namamu
memanggil jiwa mu
berada pada sebuah rongga kerinduan
terbawa oleh debu debu kesakitan jiwa
kesakitan ini bertambah indah,
karena semakin ingin mengejar bayangmu
semakin pergi bayangan itu dari hadapan ku
lagi-lagi butir-butir air mata itu hanya bisa terdiam
mengalir dalam sungai kesunyian hati
mengalir pada sebuah kedukaan jiwa
tanpa bisa berteriak-teriak lagi
tanpa bisa menyebut-nyebut lagi namamu
menengadah jiwa ini pada bulan
seakan ingin semuanya lepas dari raga
melepaskan semua kerinduan ini
melepaskan semua kegundahan ini
tapi,
lagi -lagi kesakitan ini indah karenamu
sangat indah, karena semakin ku menjauh
semakin menggila pula kerinduan ini terhadapmu
semakin ku hapus bayangan dalam pikirian ku
semakin jelas pula gambaran dirimu menghantui ku
semakin ingin ku menutup hati ku
semakin terlihat lebaran lebaran sayang ini padamu
dan sayang ini pun menjadi indah karena mu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar