Jumat, 11 Januari 2013

46. Marah , Lalu Tersenyum


Terbuntang!
Ulas mata berlari-lari anak,
mengejar kata dalam nada,
mendengar jiwa dalam kata,
ya! Ya,  puisi itu sedang melaung amarahnya.
                Simpan marahnya,
                sebaik. Dalam peti sabar berkunci,
                masih! Tutur masih dalam atur tatabahasa,
                marah itu jiwa,
                cucur dengan senyum,
                dan, masih mampu tersenyum.
Puisi,
manis nadanya,
walau cuma,
susun-susun huruf roman,
berempah sedikit emosi masih siuman.
                Bila,
                baca,
                yang ada jiwa,
                marah, puji, cerca,
                ada cebis rasa manis,
                buat jadi senyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar