Komunikasi adalah suatu ketrampilan penting yang
dibutuhkan dalam manajemen. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya
adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana,
kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan/
ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan
pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Dalam konteks komunikasi sosial (penyebaran ide-ide
pembangunan/pemasaran pada masyarakat luas) memberi pemahaman bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah, apalagi untuk mengubah sikap dan prilaku mereka (segment
masyarakat) sesuai dengan kehendak/tujuan komunikator. Menyikap hal tersebut
diperlukan Perencanaan Komunikasi.
Dipahami ada empat (4) elemen utama Perencanaan,
yaitu :
1. Tujuan
(Objective). Kondisi masa depan yang akan dicapai.
2. Aksi
(Action). Serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Sumber
Daya (Resouces). Hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksakan aksi.
4. Pelaksanaan
(Implementation). Tata cara dan arah pelaksanaan kegiatan.
Pada proses perencanaan tersebut, dampak
ataupun akibat yang dihasilkan sangat bergantung pada ke-empat
elemen perencanaan. Dalam proses perencanaan tersebut,
peran komunikasi merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki
oleh para manager. Karenanya dapat dikatakan pula bahwa perencanaan
komunikasi meliputi fungsi-fungsi manajemen , yaitu :
1. Merencanakan
(Planning).
2. Mengadakan
(Organizing).
3. Mengutamakan
(Leading).
4. Mengawasi
(Controlling).
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi
adalah:
Komunikator :
Orang yang menyampaikan pesan
Pesan :
Ide atau informasi yang disampaikan
Media :
Sarana komunikasi
Komunikan :
Audience, pihak yang menerima pesan
Umpan
Balik :
Respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang
menyampaikan pesan/ide (encoding) yang merupakan hasil pengolahan ide
(stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan penerjemahan
(interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada
pesan itu sendiri; ada media (transmission through a channel) dan
tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan (feedback).
Skema Proses Komunikasi
Dari skema proses komunikasi diatas, untuk
menunjang keberhasilan perencanaan komunikasi dapat dilihat Kesan (Perception)
sebagai inti komunikasi. Kesan adalah nuansa rasa manusia kepada obyek
tertentu. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari obyek tersebut.
Obyek tersebut bisa berupa barang atau orang. Kita bisa terkesan kepada orang
karena bermacam-macam; bisa karena wajah cantiknya, tampan, berkumis; bisa
karena kata-katanya, karena janjinya, dan sebagainya. Membuat kesan
yang baik, berarti kita harus berbuat dan bersikap tertentu yang membuat agar
orang lain tertarik. Dapat dikatakan bahwa kesan/persepsi
merupakan inti komunikasi.
Menurut Rudolp F.Verdeber dalam buku, Communicate,
1978, kesan atau persepsi dapat didefinikan sebagai interpretasi bermakna atas
sensasi sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi
Indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa berkomunikasi
secara efektif.
Proses mencapai kesepakatan (Sharing of
meaning), lazimnya berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal kita
perlu memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi,
yaitu:
Membuat
pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa
yang kita tunjukkan kepada mereka)
Membuat
pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
Membuat pendengar menyetujui apa
yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi
dengan pemahaman yang benar)
Membuat
pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita
dan maksud kita bisa mereka terima
Memperoleh umpan
balik dari pendengar
Di samping itu,
masih ada faktor lain yang juga penting dalam proses komunikasi, yakni: Gangguan (noise)
yakni faktor-faktor eksternal (media/saluran komunikasi) maupun internal
(psikologis) yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses
komunikasi.
HAMBATAN PROSES KOMUNIKASI
Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah
komunikasi berjalan dengan menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai
tujuannya. Karena, salah satu prinsip dalam berkomunikasi, yakni terdapatnya
kesulitan-kesulitan pokok dalam mencapai tujuan. Kesulitan-kesulitan internal
ini merupakan hal yang biasa dialami dialami oleh penyampai ide maupun
penerimanya.
37. PERENCANAAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu ketrampilan penting yang
dibutuhkan dalam manajemen. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya
adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana,
kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan/
ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan
pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Dalam konteks komunikasi sosial (penyebaran ide-ide
pembangunan/pemasaran pada masyarakat luas) memberi pemahaman bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah, apalagi untuk mengubah sikap dan prilaku mereka (segment
masyarakat) sesuai dengan kehendak/tujuan komunikator. Menyikap hal tersebut
diperlukan Perencanaan Komunikasi.
Dipahami ada empat (4) elemen utama Perencanaan,
yaitu :
1. Tujuan
(Objective). Kondisi masa depan yang akan dicapai.
2. Aksi
(Action). Serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Sumber
Daya (Resouces). Hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksakan aksi.
4. Pelaksanaan
(Implementation). Tata cara dan arah pelaksanaan kegiatan.
Pada proses perencanaan tersebut, dampak
ataupun akibat yang dihasilkan sangat bergantung pada ke-empat
elemen perencanaan. Dalam proses perencanaan tersebut,
peran komunikasi merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki
oleh para manager. Karenanya dapat dikatakan pula bahwa perencanaan
komunikasi meliputi fungsi-fungsi manajemen , yaitu :
1. Merencanakan
(Planning).
2. Mengadakan
(Organizing).
3. Mengutamakan
(Leading).
4. Mengawasi
(Controlling).
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi
adalah:
Komunikator :
Orang yang menyampaikan pesan
Pesan :
Ide atau informasi yang disampaikan
Media :
Sarana komunikasi
Komunikan :
Audience, pihak yang menerima pesan
Umpan
Balik :
Respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang
menyampaikan pesan/ide (encoding) yang merupakan hasil pengolahan ide
(stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan penerjemahan
(interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada
pesan itu sendiri; ada media (transmission through a channel) dan
tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan (feedback).
Skema Proses Komunikasi
Dari skema proses komunikasi diatas, untuk
menunjang keberhasilan perencanaan komunikasi dapat dilihat Kesan (Perception)
sebagai inti komunikasi. Kesan adalah nuansa rasa manusia kepada obyek
tertentu. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari obyek tersebut.
Obyek tersebut bisa berupa barang atau orang. Kita bisa terkesan kepada orang
karena bermacam-macam; bisa karena wajah cantiknya, tampan, berkumis; bisa
karena kata-katanya, karena janjinya, dan sebagainya. Membuat kesan
yang baik, berarti kita harus berbuat dan bersikap tertentu yang membuat agar
orang lain tertarik. Dapat dikatakan bahwa kesan/persepsi
merupakan inti komunikasi.
Menurut Rudolp F.Verdeber dalam buku, Communicate,
1978, kesan atau persepsi dapat didefinikan sebagai interpretasi bermakna atas
sensasi sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi
Indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa berkomunikasi
secara efektif.
Proses mencapai kesepakatan (Sharing of
meaning), lazimnya berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal kita
perlu memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi,
yaitu:
Membuat
pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa
yang kita tunjukkan kepada mereka)
Membuat
pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat
Membuat pendengar menyetujui apa
yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi
dengan pemahaman yang benar)
Membuat
pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita
dan maksud kita bisa mereka terima
Memperoleh umpan
balik dari pendengar
Di samping itu,
masih ada faktor lain yang juga penting dalam proses komunikasi, yakni: Gangguan (noise)
yakni faktor-faktor eksternal (media/saluran komunikasi) maupun internal
(psikologis) yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses
komunikasi.
HAMBATAN PROSES KOMUNIKASI
Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah
komunikasi berjalan dengan menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai
tujuannya. Karena, salah satu prinsip dalam berkomunikasi, yakni terdapatnya
kesulitan-kesulitan pokok dalam mencapai tujuan. Kesulitan-kesulitan internal
ini merupakan hal yang biasa dialami dialami oleh penyampai ide maupun
penerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar