IMC (Integrated
Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya
periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan
mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi
dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara
sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan
secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi
bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan
dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan
mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini
serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”
Integrated
Marketing Communication (IMC)
adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer.
Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya
adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung
dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.
Seperti yang
sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan
komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan
pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan
menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka
panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand
relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan
meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Semakin
banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan,
namun tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi
ada dua ide pokok mengenai IMC:
1. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya
adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam
meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat
oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang
berbeda tersebut
2. Komunikasi
yang berintegrasi. Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik
saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.
FILOSOFI IMC
DALAM PERSPEKTIF PEMASARAN DAN KOMUNIKASI
Perspektif
Komunikasi.
Lagi, seperti
yang sudah diuraikan diatas, fondasi yang penting dari IMC merupakan
komunikasi—pengiriman dan penerimaan pesan. Seperti halnya kita berkomunikasi
dengan teman, kita secara sadar ataupun tidak, menggunakan kata-kata, aksi,
gerak tubuh, bahkan mimik muka tertentu. Ketika kita berkomunikasi dengan ortu
atau guru, mungkin strategi komunikasi kita akan cenderung serius. Tetapi jika
kita berkomunikasi dengan sahabat, pesan yang disampaikan mungkin akan lebih
fleksibel, dan bahkan terkesan konyol. Tetapi, walaupun kita mengirimkan
berbagai jenis pesan kepada berbagai jenis orang, semua isi pesan yang datang
dari kita mempunyai konsistensi yang membuat penerimanya tahu bahwa pesan ini
datang dari kita, bukan dari orang lain. Dalam IMC pun, konsistensi juga diperlukan
agarbrand image dapat menancap kuat dalam benak konsumen.
Dalam
prakteknya, IMC tidak jauh berbeda dengan hubungan personal. Memilih
suatu brand, sama halnya dengan memilih teman. Kita mempunyai
banyak pilihan yang harus dipertimbangkan. Terkadang kita lebih memilih
berteman dengan orang yang biasa-biasa saja tapi pengertian dibandingkan dengan
orang yang populer tapi egois, bukan? Sama halnya IMC dari perspektif
komunikasi, kadang pilihan kita terhadap suatu brandtergantung dari
apa yang dikomunikasikannya kepada kita. Misalnya: kita memilih bank X
karena tagline-nya yang berbunyi “melayani dengan senyum” disertai
dengan pelayanan dari teller-nya yang benar-benar ramah dan dengan
senyuman. Bahkan menurut penelitian dari customer yang
meninggalkan brand tertentu, 70 persen-nya mengatakan bahwa
alasan mereka meninggalkan brand itu bukan karena
produk/jasanya yang kurang memuaskan, tetapi dikarenakan bagaimana cara mereka
memperlakukancustomer kurang memuaskan.
Perspektif Pemasaran
Untuk
mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena
fungsi-fungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya
pemasaran, IMC sendiri merupakan konsep sekaligus proses. Dalam konsepnya, IMC
menciptakan customer dan brand equity; sedangkan
dalam prosesnya me-manage hubungan jangka panjang dengan customer.
Dalam IMC,
kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran sepertiadvertising, personal
selling, sales promotion, PR, dsb. guna menciptakan dan memelihara
suatu brand relationships. Untuk menciptakan suatu brand
relationships yang baik, maka diperlukan penciptaan brand
message yang baik pula. Sekali lagi, untuk menciptakan brand
message yang baik itu, maka fungsi-fungsi pemasaran harus berjalan
terpadu dan tidak saling kontradiksi. Misalnya: ketika kita mengiklankan produk
parfum untuk kalangan wanita elit, maka pengemasan parfumnya harus dibuat
dengan kesan mewah juga. Nah, ketika brand relationship terpelihara
dengan baik, maka dengan sendirinyacustomer akan memilih brand kita,
dan akan meningkatkan penjualan serta meraih untung kelak. Secara otomatis,
dengan IMC itulah, maka tujuan dari pemasaran, yakni supaya customer mengenal
dan mau membeli produk kita, telah tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar