Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan
laba. Jika ingin mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan
karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga
komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus
mempunyai pengalaman dan keterampilan yang baik hingga jika pada saat
mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi yang baik, dan
mendapatkan produk yang berkualitas.
Dalam perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan
sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan
controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang dibawah ini.
Dari 2 elemen tersebut yaitu karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan
yang saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat
berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Banyak sekali hal dapat digunakan
untuk pendekatan antara manajemen kepada karyawan bisa secara formal maupun
informal.
Hubungan baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula
bagi perusahaan. Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang
terdapat dalam perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena
karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
Diantara kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga
diperlukan kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik
pribadi maupun perusahaan. Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang diinginkan.
DEFINISI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu
proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling
bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
Dalam definisi komunikasi dalam perusahaan terdapat 7 konsep yaitu :
a. Proses
Dalam suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan
antar anggota, hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal
ini disebut sebagai proses.
b. Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian
yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut
bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi
pesan menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pesan internal dan
eksternal. Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari
pengiriman dan penerima pesan. Redding (Goldhaber,1986) ada 3 alasan umum
bagi arus pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam organisasi,
pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan.
Thayer mengemukakan 4 fungsi khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu
: untuk memberi informasi, untuk mengatur, untuk membujuk dan untuk
mengintegrasikan. Goldhaber (1986)menggunakan 3 klasifikasi redding ditambah
dengan klasifikasi baru yaitu inovasi ini misalnya rencana baru organisasi,
kegiatan baru organisasi, kegiatan baru, program baru atau pengarahan yang
membangkitkan pemecahan masalah.
c. Jaringan
Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu
set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam
organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan
tertentu baik dinyatakan formal maupun informal.
d. Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika
suatu bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian
yang lain. Begitu juga dengan jaringan komunikasi dalam organisasi saling
melengkapi.
e. Hubungan
Organisasi yang merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka
untuk berfungsi bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu
hubungan manusia dalam organisasi memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan
manusia dalam organisasi mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua
orang, hubungan dalam kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi.
Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan bersifat individual,
kelompok dan hubungan organisasi. Sedangkan pace dan boren menggunakan istilah
hubungan interpesonal dalam komunikasi yang terjadi hubungan tatp muka.
f. Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam
pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri
dari organisasi dan kultur nya dan antara organisasi itu dengan lingkungan
eksternal nya. Kultur organisasi yaitu pola kepercayaan dan harapan dari
anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku
individu dan kelompok dalam organisasi. Karena lingkungan berubah-ubah maka
organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini harus dapat mengatasi
perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara
internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara
eksternal.
g. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang
diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar
pesan diantara anggota, melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan
menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu
urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa
banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa
informasi yang berlebihan.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (
Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi
nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi
suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun
dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kera sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
(effendy,1989:214).
Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau
tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota
dan diantara anggota organisasi.
PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang
seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan
meningkatkan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan
komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara
bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam
keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau
perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau
perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi
dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu :
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan
informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan
demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor
kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan
informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa melalui alat yaitu media massa yang meliputi media
cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi
sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang
komunikasi dalam organisasi atau perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi
antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam
definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan
dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Berikut
adalah pengertian dan fungsi dari arus komunikasi yaitu :
a. Downward comunications
Adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini sebagai berikut :
- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja
- Penjelasan dari pimpinan tenteng mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan.
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
b. Upward comunication
Adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada
atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari awah ke atas ini adalah :
- Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau pun tugas yang sudah
dilaksanakan.
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan atau pun
tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
c. Horizontal comunication
Adalah tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan atau pun
bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah :
- Memperbaiki koordinasi tugas
- Upaya pemecahan masalah
- Saling berbagi informasi
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama
BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1. Bentuk komunikasi berdasarkan
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata,
gerakan-gerakan yang berarti khusus dan pengguna syarat. Contoh kita berbicara
langsung kepada seseorang dihadapan kita.
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah
penerima pesan atau pun untuk menghadapi hambatan geografis. Contoh menggunakan
radio, buku dan lain-lain.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran
a. Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam
jumlah besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus : pesan disusun dengan jelas, tidak dan
tidak bertele-tele. Bahasa yang mudah dimengerti. Bentuk gambar yang baik.
Membentuk kelompok khusus. Contoh kelompok pendengar (radio).
b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang
yang umumnya dapat dihitung dan dikenal merupakan komunikasi langsung dan
timbal balik.
c. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga
melalui telepon
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan
a. Komunikasi satu arah. Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan
sasaran tidak dapat atau tidak punya kesempatan untuk memberikan umpan balik
atau bertanya. Contoh radio.
b. Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada sasaran dan sadsaran
memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan meruoakan
komunikasi timbal balik.
A. PROSES KOMUNIKASI
Berangkat
dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi
menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses
komunikasi secara primer
Proses
komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti
disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses
membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai
berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan
disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran
dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti
oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan
dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran
dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam
proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan
dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
2. Proses
komunikasi sekunder
Proses
komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang
komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena
komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya
banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses
komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan
sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa
(telepon, surat, megapon, dsb.).
B.
KONSEPTUAL KOMUNIKASI
Deddy
Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam
tiga konseptual yaitu:
1.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu
pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau
lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar,
majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah
sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatapmuka, namun tidak
terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak
melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam konsep ini, sebagai definisi
berorientasi-sumber. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi semua
kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan
untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap
suatu tindakan yang disengajauntuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan
komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau
membujuk untuk melakukan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar