Menurut Bass dalam Swandari (2003) mendefinisikan
bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan
untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Dengan penerapan
kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal
dan tanggap kepada pimpinannya.
Kepemimpinan transformasional adalah tipe pemimpin
yang menginsprirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi
mereka dan memiliki kemampuan mempengaruhi yang luar biasa, Aspek utama dari
kepemimpinan transformasional adalah penekanan pada pembangunan pengikut, oleh
karena itu, ada tiga cara seorang pemimpin transformasional memotivasi
karyawannya, yaitu dengan:
1. Mendorong karyawan untuk lebih
menyadari arti penting hasil usaha;
2. Mendorong karyawan untuk
mendahulukan kepentingan kelompok; dan
3. Meningkatkan kebutuhan karyawan yang
lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi diri.
Bass dalam Robbin dan Judge, (2008) mengemukakan
adanya empat ciri karakteristik kepemimpinan transformasional, yaitu:
A. Kharisma (Charisma) / Pengaruh yang Ideal
Merupakan proses pemimpin mempengaruhi bawahan dengan
menimbulkan emosi-emosi yang kuat, Kharisma atau pengaruh yang ideal berkaitan
dengan reaksi bawahan terhadap pemimpin. Pemimpin di identifikasikan dengan
dijadikan sebagai penutan oleh bawahan, dipercaya, dihormati dan mempunyai misi
dan visi yang jelas menurut persepsi bawahan dapat diwujudkan. Pemimpin
mendapatkan standard yang tinggi dan sasaran yang menantang bagi bawahan.
kharisma dan pengaruh yang ideal dari pemimpin
menunjukkan adanya pendirian, menekankan kebanggan dan kepercayaan, menempatkan
isu-isu yang sulit, menunjukkan nilai yang paling penting dalam visi dan misi
yang kuat, menekankan pentingnya tujuan, komitmen dan konsekuen etika dari
keputusan serta memiliki sence of mission. Dengan demikian pemimpin akan
diteladani, membangkitkan kebanggaan, loyalitas, hormat, antusiasme, dan
kepercayaan bawahan. Selain itu pemimpin akan membuat bawahan mempunyai
kepercayaan diri. Sunarsih, (2001)
B. Rangsangan intelektual (intellectual stimulation)
Berarti mengenalkan cara pemecahan masalah secara
cerdik dan cermat, rasional dan hati-hati sehingga anggota mampu berpikir
tentang masalah dengan cara baru dan menghasilkan pemecahan yang kreatif.
Rangsangan intelektual berarti menghargai kecerdasan mengembangkan rasionalitas
dan pengambilan keputusan secara hati-hati. Pemimpin yang mendorong bawahan
untuk lebih kreatif, menghilangkan keengganan bawahan untuk mengeluarkan
ide-idenya dan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada menggunakan
pendekatan-pendekatan baru yang lebih menggunakan intelegasi dan alasan-alasan
yang rasional dari pada hanya didasarkan pada opini-opini atau
perkiraan-perkiraan semata. Bass dalam Sunarsih, (2001).
C. Inspirasi (Inspiration)
Pemimpin yang inspirasional adalah seorang pemimpin
yang bertindak dengan cara memotivasi dan menginspirasi bawahan yang berarti
mampu mengkomunikasikan harapan-harapan yang tinggi dari bawahannya,
menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan pada kerja keras, mengekspresikan
tujuan dengan cara sederhana.
Pemimpin mempunyai visi yang menarik untuk masa depan,
menetapkan standar yang tinggi bagi para bawahan, optimis dan antusiasme,
memberikan dorongan dan arti terhadap apa yang perlu dilakukan. Sehingga
pemimpin semacam ini akan memperbesar optimisme dan antusiasme bawahan serta
motivasi dan menginspirasi bawahannya untuk melebihi harapan motivasional awal
melalui dukungan emosional dan daya tarik emosional.
D. Perhatian Individual (Individualized
consideration)
Perhatian secara individual merupakan cara yang
digunakan oleh pemimpin untuk memperoleh kekuasaan dengan bertindak sebagai
pembimbing, memberi perhatian secara individual dan dukungan secara pribadi
kepada bawahannya.
Pemimpin mampu memperlakukan orang lain sebagai
individu, mempertimbangkan kebutuhan individual dan aspirasi-aspirasi,
mendengarkan, mendidik dan melatih bawahan. Sehingga pemimpin seperti ini
memberikan perhatian personal terhadap bawahannya yang melihat bawahan sebagai
individual dan menawarkan perhatian khusus untuk mengembangkan bawahan demi
kinerja yang bagus. Pimpinan memberikan perhatian pribadi kepada bawahannya,
seperti memperlakukan mereka sebagai pribadi yang utuh dan menghargai sikap
peduli mereka terhadap organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar