Budaya organisasi memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Budaya
mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya menciptakan
pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan jangkauannya.
2.
Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada
kepentingan-kepentingan dari individual seseorang.
4.
Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat
social yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh
para anggota.
5.
Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memadu dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya.
kadang suatu
budaya yang telah mengakar kuat menimbulkan efek yang negative antara lain :
1.
Penghalang terhadap suatu perubahan
Budaya
terasa sebagai suatu beban, bilamana nilai-nilai yang ada tidak lagi cocok
dengan nilai-nilai yang akan meningkatkan keefektifan suatu organisasi itu. Ini
paling mungkin terjadi bila lingkungan organisasi kita dinamis, bila bangunan
itu mengalami perubahan yang cepat, budaya yang telah berakar dari organisasi
itu mungkin tidak lagi tepat.
2.
Penghalang terhadap keanekaragaman
Budaya yang
kuat menyebabkan tekanan yang cukup besar pada para anggota untuk menyesuaikan
diri (conform). Mereka membatasi rentang nilai dan tatanan yang dapat diterima.
Padahal organisasi-organisasi memperlihatkan individu yang beraneka ragam,
karena kekuatan alternative yang dibawa mereka ke tempat kerja. Oleh karena
itu, budaya yang kuat dapat merupakan beban (liabilitas) bila budaya itu dengan
efektif menyingkirkan berbagai kekuatan unik tersebut.
3.
Penghalang terhadap afiliasi
Budaya yang
kuat akan menjadi karakteristik suatu organisasi. Bila tidak terdapat kecocokan
(kompatibilitas) antar organisasi suatu dengan yang lainnya, maka biasanya
sualit untuk mengadakan kerja sama.
- Membentuk dan Mempertahankan
Budaya
Budaya suatu
organisasi tidak muncul begitu saja dari suatu kehampaan. Budaya terbentuk
melalui tahap-tahap sosialisasi secara sistematis sebagai berikut :
1.
Tahap kedatangan
Kurun waktu
pembelajaran dalam proses sosialisasi yang terjadi sebelum seorang anggota
(civitas) baru bergabung dengan organisasi itu. Mereka datang dengan
serangkaian nilai, sikap dan perilaku yang telah dimiliki sebelumnya. Disinalah
muncul heteroginitas budaya.
2.
Tahap orientasi
Tahap dalam
proses sosialisasi dimana seorang anggota (civitas) baru menaksirkan seperti
apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi kemungkinan bahwa harapan dan
kenyataan dapat berbeda. Pada tahap ini, sering teradi konflik antara persepsi
semula dengan realitas yang mereka temukan pada organisasi yang baru mereka
masuki. Mereka dituntut untuk menyelesaikan berbagai problem tersebut selama
masa orientasi berlangsung.
3.
Tahap metamorfosis
Tahap dalam
proses sosialisasi di mana seorang anggota (civitas) baru menyesuaikan
diri pada norma dan nilai kelompok kerjanya. Mereka sudah bisa menghayati dan
menerima norma-norma organisasi dan kelompok kerja mereka. Disinilah suatu
organisasi akan menerima hasil dari proses sosialisasi yang berupa
produktivitas, komitmen dan perputaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar