Selasa, 04 Juni 2013

53. Komunikasi dalam negosiasi

Komunikasi dalam negosiasi
Negosiasi berprinsip menghasilkan kesepakatan bijaksana yang damai dan efi sien.artinya semakin Anda mengetengahkan standar yang adil, efi sien atau berdasar ilmiah pada permasalahan Anda, akan semakin besar kemungkinan Anda menghasilkan paket negosiasi yang adil dan bijaksana tanpa komunikasi,
tidak akan terjadi negoisasi. Negosiasi merupakan proses komunikasi yang
ulang-alik untuk mencapai kesepakatan bersama. Proses komunikasi bukanlah merupakan hal yang mudah, sekalipun dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang luas. Ada 3(tiga) masalah besar dalam komunikasi, yaitu:
1 Tidak saling berbicara Para negosiator mungkin tidak saling berbicara, atau paling tidak dilakukan dengan cara yang tidak dapat dipahami. Sering kali masingmasing
pihak sudah mempunyai prasangka buruk terhadap pihak lawannya dan tidak berusaha untuk melakukan komunikasi secara sungguh-sungguh.
Kalaupun mereka berbicara, pembicaraannya diarahkan untuk memberi kesan kepada pihak ketiga tentang kebenaran pihaknya masing-masing, bukannya berupaya untuk bernegosiasi yang menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Sekalipun mereka berbicara jelas dan langsung, mereka mungkin tidak mau saling mendengarkan.
2 Komunikasi Perhatikanlah betapa seringnya orang tidak memperhatikan apa yang Anda bicarakan mungkin sama seringnya dengan ketidak mampuan Anda untuk mengulangi apa yang mereka telah katakan.dalam negosiasi mungkin
Anda terlalu sibuk memikirkan apa yang akan Anda kemukakan berikutnya, bagaimana Anda akan menanggapi hal terakhir yang disampaikan lawan
atau tentang bagaimana Anda akan menyusun kerangka argumentasi Anda, sehingga Anda terlupa apa yang dikatakan pihak lawan. Atau Anda lebih memperhatikan kebenaran Anda sendiri daripada kebenaran pihak lawan. Bagi Anda tidak ada yang lebih penting selain kebenaran Anda sendiri, yang harus diperhatikan pihak lawan. Akibatnya Anda kurang mau memperhatikan kebenaran pihak lain, yang berakibat komunikasi tidak
terjadi. 3 Salah pengertian
Apa yang dikemukakan satu pihak diinterprestasikan pihak lain secara keliru. Sekalipun para negosiator berada di ruang yang sama, komunikasi dari satu pihak ke pihak lainnya bisa terjadi bak mengirimkan signal asap dan angin yang kencang. Apabila kedua belah pihak berbicara dengan bahasa yang berbeda, maka kemungkinan maka kemungkinan terjadinya salah pengertian menjadi bertambah besar.
Agar negosiasi berjalan dengan sukses pihak-pihak yang bernegosiasi haruslah termotivasi untuk melakukan kolaborasi bukan kompetisi. Mereka harus commetted terhadap suatu tujuan yang menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya memperhatikan kepentingannya sendiri. Akhirnya mereka harus mau melakukan hubungan antar manusia yang lebih dapat diterima,
bukannya persetujuan, lebih terbuka untuk dapat dipercayai pihak lainnya,
bukannya sikap menghindar atau defensif, lebih fl eksibel (tetapi teguh dalam
pendirian), bukannya sikap keras kepala tetapi menyerah. Dalam bernegosiasi
selalu menggunakan berbagai taktik, taktik negosiasi diartikan sebagai
manuver-manuver yang dibuat pada titik-titik tertentu. Proses negosiasi
misalnya: ancaman, gertakan, dan penawaran limit (kesempatan terakhir
penawaran).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar