Komunikasi
dalam negosiasi
Negosiasi
berprinsip menghasilkan kesepakatan bijaksana yang damai dan efi
sien.artinya semakin Anda mengetengahkan standar yang adil, efi sien atau berdasar
ilmiah pada permasalahan Anda, akan semakin besar kemungkinan Anda menghasilkan
paket negosiasi yang adil dan bijaksana tanpa komunikasi,
tidak akan
terjadi negoisasi. Negosiasi merupakan proses komunikasi yang
ulang-alik
untuk mencapai kesepakatan bersama. Proses komunikasi bukanlah merupakan
hal yang mudah, sekalipun dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai
latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang luas. Ada 3(tiga)
masalah besar dalam komunikasi, yaitu:
1 Tidak
saling berbicara Para
negosiator mungkin tidak saling berbicara, atau paling tidak dilakukan
dengan cara yang tidak dapat dipahami. Sering kali masingmasing
pihak sudah
mempunyai prasangka buruk terhadap pihak lawannya dan tidak
berusaha untuk melakukan komunikasi secara sungguh-sungguh.
Kalaupun
mereka berbicara, pembicaraannya diarahkan untuk memberi kesan kepada
pihak ketiga tentang kebenaran pihaknya masing-masing, bukannya
berupaya untuk bernegosiasi yang menghasilkan kesepakatan yang
menguntungkan kedua belah pihak. Sekalipun mereka berbicara jelas dan
langsung, mereka mungkin tidak mau saling mendengarkan.
2 Komunikasi Perhatikanlah
betapa seringnya orang tidak memperhatikan apa yang Anda
bicarakan mungkin sama seringnya dengan ketidak mampuan Anda untuk
mengulangi apa yang mereka telah katakan.dalam negosiasi mungkin
Anda terlalu
sibuk memikirkan apa yang akan Anda kemukakan berikutnya, bagaimana
Anda akan menanggapi hal terakhir yang disampaikan lawan
atau tentang
bagaimana Anda akan menyusun kerangka argumentasi Anda,
sehingga Anda terlupa apa yang dikatakan pihak lawan. Atau Anda lebih
memperhatikan kebenaran Anda sendiri daripada kebenaran pihak lawan. Bagi
Anda tidak ada yang lebih penting selain kebenaran Anda sendiri,
yang harus diperhatikan pihak lawan. Akibatnya Anda kurang mau memperhatikan
kebenaran pihak lain, yang berakibat komunikasi tidak
terjadi. 3 Salah
pengertian
Apa yang
dikemukakan satu pihak diinterprestasikan pihak lain secara keliru.
Sekalipun para negosiator berada di ruang yang sama, komunikasi dari satu
pihak ke pihak lainnya bisa terjadi bak mengirimkan signal asap dan angin yang
kencang. Apabila kedua belah pihak berbicara dengan bahasa yang
berbeda, maka kemungkinan maka kemungkinan terjadinya salah
pengertian menjadi bertambah besar.
Agar
negosiasi berjalan dengan sukses pihak-pihak yang bernegosiasi haruslah
termotivasi untuk melakukan kolaborasi bukan kompetisi. Mereka harus
commetted terhadap suatu tujuan yang menguntungkan kedua belah pihak, bukan
hanya memperhatikan kepentingannya sendiri. Akhirnya mereka harus mau
melakukan hubungan antar manusia yang lebih dapat diterima,
bukannya
persetujuan, lebih terbuka untuk dapat dipercayai pihak lainnya,
bukannya
sikap menghindar atau defensif, lebih fl eksibel (tetapi teguh dalam
pendirian),
bukannya sikap keras kepala tetapi menyerah. Dalam bernegosiasi
selalu
menggunakan berbagai taktik, taktik negosiasi diartikan sebagai
manuver-manuver
yang dibuat pada titik-titik tertentu. Proses negosiasi
misalnya:
ancaman, gertakan, dan penawaran limit (kesempatan terakhir
penawaran).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar