02. MANAJEMEN KEUANGAN
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan.Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin.Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak
diinginkan.
Fungsi Manajemen
Keuangan:
-Menetapkanpengalokasiandana(investment decision)
-Memutuskanalternatifpembiayaan(financial decision)
-Kebijakandalampembagiandividen(dividend decision)
Peranan dan arti
penting Manajemen Keuangan :
-Fungsionalperusahaan
-Posisimanajerkeuangandalamstrukturorganisasi
-Pengembangankarirmanajerkeuangan
-Kesempatanberkarir
Secara umum manajemen
keuangan berhubungan dengan aktivitas :
1. Merencanakan dan meramalkan keuangan,
manajer keuangan berhubungan
dengan eksekutif yang bertanggung jawab
dalam perencanaan aktivitas
perusahaan keseluruhan.
2. Manajer keuangan memperhatikan dan
bertanggung jawab dengan keputusan
investasi dan pembiayaan serta
interaksinya.
3. Manajer keuangan berinteraksi dengan
manajer lainnya dalam organisasi
dalam mendukung kegiatan operasional
yang paling efisien.
4. Manajer keuangan berhubungan dengan
sumber perolehan dana perusahaan
melalui pasar uang ( money markets ) dan
pasar modal ( capital market ).
Peluang Karir di Bidang
Manajemen Keuangan
POSISI
JUNIOR
·
Analis Keuangan (Financial
Analyst)
Analis keuangan membantu proses
pengambilan keputusan badan usaha. Mereka mengumpulkan dan memproses informasi
keuangan dan menyiapkan analisis keuangan.Pekerjaan ini mencakup studi
penganggaran modal, analisis alternatif pembiayaan jangka panjang, studi
kebijakan struktur modal, studi kebijakan dividen, dan analisis merger.Secara
lebih mendalam, seorang analis yang kompeten seharusnya mampu melakkan studi
mencakup setiap masalah keuangan.
·
Analis Kredit (Credit
Analyst)
Sebagai tambahan untuk kelompok
generalis, ada analis keuangan lain yang lebih khusus. Salah satunya adalah
analis kredit.Mereka bertugas menilai kemampuan kredit dari para pelanggan
badan usaha yang mengajukan kredit.Analis kredit ini berguna bagi badan usaha
ketika mengambil putusan untuk memberikan kredit.
POSISI
YANG SANGAT SENIOR
·
Kepala Pejabat Keuangan (Chief
Financial Officer)
Kepala pejabat keuangan adalah pejabat yang
terakhir bertanggung jawab terhadap semua aspek keuangan dari operasi badan
usaha, mencakup putusan sehari-hari dan jangka panjang.Seringkali, kepala
pejabat keuangan meningkat menjadi kepala eksekutif badan usaha.
·
Manajer Keuangan (Treasurer)
Manajer keuangan biasanya bertanggung
jawab terhadap manajemen keuangan badan usaha sehari-hari. Manajer Keuangan
berhubungan dengan setiap aliran dana baik ke dalam maupun ke luar badan usaha.
Manajer Keuangan bekerja sangat dekat dengan CFO dan melaporkan pekerjaannya
kepada CFO.
Merancang Masa Depan
Dengan Perancangan Keuangan
Dalam
hal mengelola keuangan sebaiknya kita
menggunakan maksimal 55% dari gaji yang kita terima setiap bulannya untuk
kebutuhan sehari-hari.Karena itu, alangkah baiknya jika kita juga terus
membiasakan diri untuk memiliki pola hidup yang sederhana. Sebagai contoh, jika
ada di antara Anda yang belum memiliki rumah dan karena satu dan lain hal harus
tinggal di tempat kost, setidaknya beberapa ratus ribu rupiah sudah pasti
terpotong dari gaji Anda selama sebulan. Untuk itu, Anda bisa menyiasatinya
dengan mencari tempat kost di daerah yang tidak terlalu mahal, walaupun untuk
itu Anda mungkin perlu sedikit “prihatin”, dalam arti Anda memilih tempat kost
yang hanya memiliki kipas angin, karena tempat kost yang menyediakan AC sudah
pasti lebih mahal harganya.
Lalu
selain tempat tinggal, kita juga perlu memikirkan tentang makan sehari-hari
atau kebutuhan kita setiap bulan. Jika kita berbelanja kebutuhan sehari-hari di
supermarket, harganya pasti akan lebih mahal dibanding jika kita berbelanja di
toko serba ada. Begitu pula jika kita memasak sendiri di rumah akan jauh lebih
hemat daripada makan di luar. Memang mau tidak mau dibutuhkan usaha ekstra jika
kita ingin melakukan penghematan, tapi seandainya kita rela melakukan
tindakan-tindakan penghematan seperti itu, kita akan memiliki sisa uang atau
kesempatan menabung yang lebih besar lagi. Semakin banyak yang bisa kita
tabung, semakin besar pula kesempatan kita untuk berinvestasi.
Tips Merencanakan Keuangan untuk pendidikan anak
1.
Membuat Anggaran
Setiap Bunda perlu merencanakan anggaran
untuk manajemen
keuangan
yang lebih baik agar nantinya uang yang dapat berguna dimasa yang akan datang.
Membuat rencana anggaran keuangan keluarga bisa Bunda buat setiap awal bulan
dan Bunda evalusai di akhir bulan.Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa
besarnya biaya hidup keluarga selama satu bulan.
Selain itu cara ini juga berguna untuk
melihat trend biaya hidup
selama satu tahun sehingga Bunda dapat mengetahui bulan mana saja yang
memerlukan anggaran biaya yang lebih banyak.
Sebagai contoh ketika bulan Mei – Juni
biasanya anak kita yang duduk di bangku SMU kelas tiga sedang persiapan Ujian
Nasional sehingga Bunda perlu menganggarkan biaya yang lebih besar daripada
bulan-bulan sebelumnya. Apabila Bunda tidak memiliki rencana anggaran
sebelumnya maka Bunda akan mengalami kesulitan untuk mengatur keuangan keluarga
pada bulan tersebut.
Bunda perlu memiliki rencana anggaran
keuangan keluarga dan disiplin melaksanakannya sesuai anggaran yang telah
dibuat.Jadi yang lebih penting bagi kita adalah lebih berhati-hati dalam
membelanjakan pendapatan keluarga.
2.
Menciptakan dan Memulai Rencana Investasi
Ketika membuat anggaran keuangan keluarga,
jangan lupa mengalokasikan sebagian dana investasi untuk pendidikan anak. Hal
ini dilakukan mengingat biaya pendidikan anak setiap tahun meningkat.Sebagai
contoh anggap saja sekarang anak Bunda berusia 3 tahun. Kalau sekarang Uang
Pangkal masuk SMU adalah Rp 4 juta dan usia rata-rata seseorang masuk SMU
adalah ketika pada usia 15 tahun, apakah nantinya Bunda akan membayar jumlah yang
sama ketika nantinya anak Bunda masuk SMU sekitar 12 tahun lagi? Jawabannya
tentu saja berbeda, karena nantinya Biaya Pendidikan anak tersebut pasti akan
jauh lebih mahal. Oleh Karena itu Bunda perlu menghitung perkiraan biaya
pendidikan anak untuk masa depan.
Dalam menghitung
perkiraan biaya pendidikan anak, Bunda dapat mengasumsikan bahwa kenaikan
biaya pendidikan adalah 10 – 30% per tahun.Angka 10 – 30% ini tergantung dari
asumsi masing-masing Bunda, sehingga setiap orang bebas untuk menentukan
persentase kenaikan biaya pendidikan pertahun. Disini saya mengasumsikan bahwa
kenaikan biaya pendidikan pertahun adalah 10% dan apabila tahun ini Uang
Pangkal masuk SMU adalah Rp 4 juta, maka tahun depan angka tersebut
diperkirakan menjadi Rp 4 juta x 110% = Rp 4 juta x 1,1 = Rp 4.400.000. Apabila
anak Bunda berusia 3 tahun dan masuk SMU pada usia 15 tahun maka perkiraan Uang
Pangkal masuk SMU nanti dapat dihitung dengan mengulangi perkalian tersebut
sampai 12 kali ( Rp 4 juta x 1,1 x 1,1 x 1,1 … (sampai 12 kali)).
Dengan cara ini Bunda dapat memperkirakan
besarnya pendapatan yang harus di investasikan untuk pendidikan anak selama
beberapa tahun kedepan. Media investasi pun bermacam-macam sesuai dengan risiko
dan besarnya harapan pengembalian di masa depan. Jenis investasi yang tergolong
kurang berisiko yang dapat Bunda pilih adalah tabungan dan deposito.Tabungan
dan Deposito merupakan produk perbankan yang memberikan kemudahan transaksi
dalam berinvestasi.Dalam jangka panjang, investasi emas lebih menjanjikan
pengembalian yang lebih besar pada masa mendatang.
3.
Mempersiapkan Dana Darurat
Dana darurat atau dana cadangan diperuntukan
sebagai cadangan keuangan seandainya terjadi sesuatu, misalnya Bunda atau Suami
Bunda kehilangan pekerjaan, atau Bunda sakit dan perlu tambahan biaya. Besarnya
dana cadangan yang dibutuhkan sangat tergantung dari seberapa stabilnya
penghasilan keluarga dan seberapa besar pengeluaran keluarga setiap bulan.
apabila besarnya penghasilan keluarga Bunda
adalah Rp 2 juta per bulan dan memiliki pengeluaran sebesar Rp 1,5 juta per
bulan maka Bunda membutukan jumlah Dana Cadangan sebesar tiga sampai enam bulan
pengeluaran keluarga. Ini berarti besarnya Dana Cadangan yang harus disiapkan
adalah Rp 4,5 s/d 9 juta dalam rekening Bunda sebagai persediaan apabila
keluarga harus mengalami kehilangan penghasilan. Akan tetapi apabila
penghasilan keluarga Bunda tidak stabil maka jumlah Dana Cadangan yang
disarankan adalah sebesar 12 bulan pengeluaran bulanan atau setara Rp 18 juta
bila pengeluaran keluarga mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Jadi intinya adalah
semakin besar risiko tidak berpenghasilan sebuah keluarga maka semakin besar
pula jumlah Dana Cadangan yang sebaiknya dimiliki.
4.
Mengajari anak akan investasi
Bunda perlu mengajari anak tentang uang,
bagaimana kita membutuhkan uang untuk membuat pilihan dan bagaimana uang dapat
membawa kita ke jalur yang salah jika kita tidak berhati-hati
menanganinya.Jelaskan kepada anak-anak tentang rencana finansial Bunda,
unit-unit investasi, asuransi ataupun warisan. Semua informasi ini dapat
memberikan kepercayaan pada anak-anak Bunda tentang pentingnya perencanaan
keuangan di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar