Selasa, 30 Oktober 2012

02. MANAJEMEN KEUANGAN



Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Fungsi Manajemen Keuangan:

-Menetapkanpengalokasiandana(investment decision)

-Memutuskanalternatifpembiayaan(financial decision)

-Kebijakandalampembagiandividen(dividend decision)

Peranan dan arti penting Manajemen Keuangan :

-Fungsionalperusahaan

-Posisimanajerkeuangandalamstrukturorganisasi

-Pengembangankarirmanajerkeuangan

-Kesempatanberkarir

Secara umum manajemen keuangan berhubungan dengan aktivitas :

1. Merencanakan dan meramalkan keuangan, manajer keuangan berhubungan

dengan eksekutif yang bertanggung jawab dalam perencanaan aktivitas

perusahaan keseluruhan.

2. Manajer keuangan memperhatikan dan bertanggung jawab dengan keputusan

investasi dan pembiayaan serta interaksinya.

3. Manajer keuangan berinteraksi dengan manajer lainnya dalam organisasi

dalam mendukung kegiatan operasional yang paling efisien.

4. Manajer keuangan berhubungan dengan sumber perolehan dana perusahaan

melalui pasar uang ( money markets ) dan pasar modal ( capital market ).

Peluang Karir di Bidang Manajemen Keuangan

POSISI JUNIOR

·        Analis Keuangan (Financial Analyst)

Analis keuangan membantu proses pengambilan keputusan badan usaha. Mereka mengumpulkan dan memproses informasi keuangan dan menyiapkan analisis keuangan.Pekerjaan ini mencakup studi penganggaran modal, analisis alternatif pembiayaan jangka panjang, studi kebijakan struktur modal, studi kebijakan dividen, dan analisis merger.Secara lebih mendalam, seorang analis yang kompeten seharusnya mampu melakkan studi mencakup setiap masalah keuangan.

·        Analis Kredit (Credit Analyst)

Sebagai tambahan untuk kelompok generalis, ada analis keuangan lain yang lebih khusus. Salah satunya adalah analis kredit.Mereka bertugas menilai kemampuan kredit dari para pelanggan badan usaha yang mengajukan kredit.Analis kredit ini berguna bagi badan usaha ketika mengambil putusan untuk memberikan kredit.

POSISI YANG SANGAT SENIOR

·        Kepala Pejabat Keuangan (Chief Financial Officer)

Kepala pejabat keuangan adalah pejabat yang terakhir bertanggung jawab terhadap semua aspek keuangan dari operasi badan usaha, mencakup putusan sehari-hari dan jangka panjang.Seringkali, kepala pejabat keuangan meningkat menjadi kepala eksekutif badan usaha.

·        Manajer Keuangan (Treasurer)

Manajer keuangan biasanya bertanggung jawab terhadap manajemen keuangan badan usaha sehari-hari. Manajer Keuangan berhubungan dengan setiap aliran dana baik ke dalam maupun ke luar badan usaha. Manajer Keuangan bekerja sangat dekat dengan CFO dan melaporkan pekerjaannya kepada CFO.

Merancang Masa Depan Dengan Perancangan Keuangan

Dalam hal mengelola keuangan sebaiknya kita menggunakan maksimal 55% dari gaji yang kita terima setiap bulannya untuk kebutuhan sehari-hari.Karena itu, alangkah baiknya jika kita juga terus membiasakan diri untuk memiliki pola hidup yang sederhana. Sebagai contoh, jika ada di antara Anda yang belum memiliki rumah dan karena satu dan lain hal harus tinggal di tempat kost, setidaknya beberapa ratus ribu rupiah sudah pasti terpotong dari gaji Anda selama sebulan. Untuk itu, Anda bisa menyiasatinya dengan mencari tempat kost di daerah yang tidak terlalu mahal, walaupun untuk itu Anda mungkin perlu sedikit “prihatin”, dalam arti Anda memilih tempat kost yang hanya memiliki kipas angin, karena tempat kost yang menyediakan AC sudah pasti lebih mahal harganya.

Lalu selain tempat tinggal, kita juga perlu memikirkan tentang makan sehari-hari atau kebutuhan kita setiap bulan. Jika kita berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket, harganya pasti akan lebih mahal dibanding jika kita berbelanja di toko serba ada. Begitu pula jika kita memasak sendiri di rumah akan jauh lebih hemat daripada makan di luar. Memang mau tidak mau dibutuhkan usaha ekstra jika kita ingin melakukan penghematan, tapi seandainya kita rela melakukan tindakan-tindakan penghematan seperti itu, kita akan memiliki sisa uang atau kesempatan menabung yang lebih besar lagi. Semakin banyak yang bisa kita tabung, semakin besar pula kesempatan kita untuk berinvestasi.

Tips Merencanakan Keuangan untuk pendidikan anak

1. Membuat Anggaran

Setiap Bunda perlu merencanakan anggaran untuk manajemen keuangan yang lebih baik agar nantinya uang yang dapat berguna dimasa yang akan datang. Membuat rencana anggaran keuangan keluarga bisa Bunda buat setiap awal bulan dan Bunda evalusai di akhir bulan.Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya biaya hidup keluarga selama satu bulan.

Selain itu cara ini juga berguna untuk melihat trend biaya hidup selama satu tahun sehingga Bunda dapat mengetahui bulan mana saja yang memerlukan anggaran biaya yang lebih banyak.

Sebagai contoh ketika bulan Mei – Juni biasanya anak kita yang duduk di bangku SMU kelas tiga sedang persiapan Ujian Nasional sehingga Bunda perlu menganggarkan biaya yang lebih besar daripada bulan-bulan sebelumnya. Apabila Bunda tidak memiliki rencana anggaran sebelumnya maka Bunda akan mengalami kesulitan untuk mengatur keuangan keluarga pada bulan tersebut.

Bunda perlu memiliki rencana anggaran keuangan keluarga dan disiplin melaksanakannya sesuai anggaran yang telah dibuat.Jadi yang lebih penting bagi kita adalah lebih berhati-hati dalam membelanjakan pendapatan keluarga.

2. Menciptakan dan Memulai Rencana Investasi

Ketika membuat anggaran keuangan keluarga, jangan lupa mengalokasikan sebagian dana investasi untuk pendidikan anak. Hal ini dilakukan mengingat biaya pendidikan anak setiap tahun meningkat.Sebagai contoh anggap saja sekarang anak Bunda berusia 3 tahun. Kalau sekarang Uang Pangkal masuk SMU adalah Rp 4 juta dan usia rata-rata seseorang masuk SMU adalah ketika pada usia 15 tahun, apakah nantinya Bunda akan membayar jumlah yang sama ketika nantinya anak Bunda masuk SMU sekitar 12 tahun lagi? Jawabannya tentu saja berbeda, karena nantinya Biaya Pendidikan anak tersebut pasti akan jauh lebih mahal. Oleh Karena itu Bunda perlu menghitung perkiraan biaya pendidikan anak untuk masa depan.

Dalam menghitung perkiraan biaya pendidikan anak, Bunda dapat mengasumsikan bahwa kenaikan biaya pendidikan adalah 10 – 30% per tahun.Angka 10 – 30% ini tergantung dari asumsi masing-masing Bunda, sehingga setiap orang bebas untuk menentukan persentase kenaikan biaya pendidikan pertahun. Disini saya mengasumsikan bahwa kenaikan biaya pendidikan pertahun adalah 10% dan apabila tahun ini Uang Pangkal masuk SMU adalah Rp 4 juta, maka tahun depan angka tersebut diperkirakan menjadi Rp 4 juta x 110% = Rp 4 juta x 1,1 = Rp 4.400.000. Apabila anak Bunda berusia 3 tahun dan masuk SMU pada usia 15 tahun maka perkiraan Uang Pangkal masuk SMU nanti dapat dihitung dengan mengulangi perkalian tersebut sampai 12 kali ( Rp 4 juta x 1,1 x 1,1 x 1,1 … (sampai 12 kali)).

Dengan cara ini Bunda dapat memperkirakan besarnya pendapatan yang harus di investasikan untuk pendidikan anak selama beberapa tahun kedepan. Media investasi pun bermacam-macam sesuai dengan risiko dan besarnya harapan pengembalian di masa depan. Jenis investasi yang tergolong kurang berisiko yang dapat Bunda pilih adalah tabungan dan deposito.Tabungan dan Deposito merupakan produk perbankan yang memberikan kemudahan transaksi dalam berinvestasi.Dalam jangka panjang, investasi emas lebih menjanjikan pengembalian yang lebih besar pada masa mendatang.

3. Mempersiapkan Dana Darurat

Dana darurat atau dana cadangan diperuntukan sebagai cadangan keuangan seandainya terjadi sesuatu, misalnya Bunda atau Suami Bunda kehilangan pekerjaan, atau Bunda sakit dan perlu tambahan biaya. Besarnya dana cadangan yang dibutuhkan sangat tergantung dari seberapa stabilnya penghasilan keluarga dan seberapa besar pengeluaran keluarga setiap bulan.

apabila besarnya penghasilan keluarga Bunda adalah Rp 2 juta per bulan dan memiliki pengeluaran sebesar Rp 1,5 juta per bulan maka Bunda membutukan jumlah Dana Cadangan sebesar tiga sampai enam bulan pengeluaran keluarga. Ini berarti besarnya Dana Cadangan yang harus disiapkan adalah Rp 4,5 s/d 9 juta dalam rekening Bunda sebagai persediaan apabila keluarga harus mengalami kehilangan penghasilan. Akan tetapi apabila penghasilan keluarga Bunda tidak stabil maka jumlah Dana Cadangan yang disarankan adalah sebesar 12 bulan pengeluaran bulanan atau setara Rp 18 juta bila pengeluaran keluarga mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Jadi intinya adalah semakin besar risiko tidak berpenghasilan sebuah keluarga maka semakin besar pula jumlah Dana Cadangan yang sebaiknya dimiliki.

4. Mengajari anak akan investasi

Bunda perlu mengajari anak tentang uang, bagaimana kita membutuhkan uang untuk membuat pilihan dan bagaimana uang dapat membawa kita ke jalur yang salah jika kita tidak berhati-hati menanganinya.Jelaskan kepada anak-anak tentang rencana finansial Bunda, unit-unit investasi, asuransi ataupun warisan. Semua informasi ini dapat memberikan kepercayaan pada anak-anak Bunda tentang pentingnya perencanaan keuangan di masa depan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar