Kenapa Desentralisasi Begitu Terkenal?
Desentralisasi sangat popular karena dapat bermanfaat
untuk administratif dan politik. Desentralisasi tidak berarti organisasi yang
lebih kecil. Bahkan ada doktrin hierarkinya menjadi lebih pendek, dan
rentang kendali yang sempit. Dengan adanya desentalisasi menyebabkan suatu
organisasi dapat mempercepat dalam membuat suatu keputusan dan mengefisienkan
waktu dan biaya. Desentralisasi membawa keuntungan-keuntungan dalam
adminsitrasi selain itu mendorong inovasi-inovasi setiap daerah serta dapat
membawa para pemimpin semakin dekat dengan masyarakat dan meningkatkan
kemampuan reaksi organisasi dan tanggap terhadap permasalahan yang ada.
Desentralisasi juga dapat meningkatkan motivasi anggota organisasi dan
berempati terhadap organisasinya daripada organisasi pusat. Dikatakan juga
bahwa desentralisasi merupakan suatu ortoritas atau aktivitas yang
pendelegasiaanya diberikan kepada masyarakat lokal.
Desentralisasi otoritas politik akan membuat politisi
lebih akuntabel. Desentralisasi akan mempromosikan kepercayaan, karena
keputusan politik akan dibawa lebih dekat ke lapangan. Desentralisasi
politik akan melibatkan pemerintah daerah secara luas (John Stuart Mill).
Bagi warga Perancis banyak, desentralisasi identik dengan kemunduran
sosial, kesenjangan, bahkan kembali ke preorder Republik. Republikan
menyamakan keseragaman wilayah dengan ide-ide kemajuan, kesempatan yang sama,
dan kewarganegaraan, rangkuman argumen terhadap desentralisasi sebagai berikut:
Argumen yang Mendukung Desentralisasi Administrasi
1. Desentralisasi (baik vertikal dan
horisontal) dapat mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi informasi
yang berlebihan sehingga lebih efisien.
2. Desentralisasi berarti bahwa keputusan
yang diambil lebih dekat ke pengguna/ konsumen dan keputusan cenderung lebih
responsif terhadap para pengguna.
3. Desentralisasi meningkatkan kemampuan
organisasi untuk memperhitungkan perbedaan antara satu konteks lokal dan
lainnya.
4. Desentralisasi dapat digunakan sebagai
salah satu cara untuk mengurangi intervensi politik (kasus misalnya kerja
dengan warga negara, fungsi regulasi, dll).
5. Desentralisasi mendorong inovasi.
6. Desentralisasi meningkatkan motivasi
staf sehingga timbul rasa memiliki.
Argumen yang Mendukung Desentralisasi Politik
1. Devolusi kekuasaan politik lebih
mendekatkan kepada warga negara.
2. Devolusi kekuasaan politik membuat
politisi lebih transparan dan akuntabel.
3. Devolusi kekuasaan mendorong untuk lebih
berpartisipasi dalam proses demokrasi melalui pemungutan suara.
4. Devolusi kekuasaan politik memungkinkan
masyarakat lebih ekspresif terhadap perbedaan lokal dan regional
Argumen yang Mendukung Sentralisasi (Politik dan Administrasi)
1. Sentralisasi memungkinkan organisasi untuk
mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi.
2. Sentralisasi memungkinkan organisasi untuk
mempertahankan massa kritis.
3. Sentralisasi dalam bentuk standardisasi
mengarah pada keadilan dalam memperoleh pelayanan. Namun otonomi
lebih rentan terhadap ketidakadilan.
4. Sentralisasi membuat koordinasi kebijakan
dan program lebih mudah untuk dicapai.
5. Sentralisasi membuat garis akuntabilitas
jelas dan lebih mudah dipahami oleh warga.
Tak selamanya desentralisasasi diterima oleh semua negara, seperti di
Perancis, Selandia Baru dan Inggris yang kekuasaannya terpusat dan menganggap
desentralisasi sebagai angin lalu. Sedangkan negara yang menganut
desentralisasi misalnya Amerika Serikat, Jerman, bahkan Indonesia memberikan
wewenang untuk mengelola rumah tangganya sendiri karena dianggap dapat
mempercepat pembuatan keputusan secara efektif dan efisien.
Desentralisasi: Teori dan Bukti
·
Teori
Kontingensi
Dalam skema kontingensi, desentralisasi berfungsi sebagai variabel
perantara, dalam artian bahwa ia disebabkan oleh hal lain (seperti,
bertambahnya ukuran organisasi, menurut teori birokrasi atau meningkatnya
ketidakpastian fungsi, menurut teori organik/mekanistik), tetapi memiliki
pengaruh yang secara prinsip lebih “sesuai” dan dapat meningkatkan kinerja.
·
Teoritikus
Organisasi
Selama
30 tahun terakhir, Mintzberg berpengaruh besar dalam teori desentralisasi. Ia
berpendapat bahwa desentralisasi harus dianggap sebagai salah satu dari
beberapa “parameter rancangan” organisasi. “Hubungan antara parameter rancangan
tentunya bersifat timbal balik, tidak sekuensial” (Mintzberg, 1979). Seperti
halnya ahli teori kontingensi, Mintzberg menganggap efisiensi fungsional
sebagai mesin utama desentralisasi. Namun, klasifikasi bentuk organisasinya
jauh lebih canggih dan kompleks.
Implikasi dari pelatihan dan profesionalisasi menyebabkan struktur yang
terdesentralisasi, karena staf tersebut tidak bisa bekerja efektif atau tidak
bisa mempertahankan motivasi jika selalu dibatasi ketat oleh aturan dan
instruksi dari level atas organisasi.
Dalam bagian lain analisisnya, Mintzberg menawarkan tipologi berbeda:
sebuah “kontinum kontrol terhadap proses keputusan” dan sebuah kontinum
mekanisme pengkoordinasian.
Kontinum ini menunjukkan bahwa dalam proses desentralisasi harus ada
pembagian dalam mengidentifikasi pengambilan keputusan yang disentralisasi dan
mana yang didesentralisasi, dan apa efek dari pola ini terhadap output akhir.
Scott (1987) membahas desentralisasi bahwa salah satu ciri penting dari
bentuk organisasi hirarki adalah sistem komunikasi yang tersentralisasi, yang
relatif efisien dalam mengatasi informasi rutin, tetapi tidak begitu baik untuk
menangani kompleksitas tinggi dan/atau ambiguitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar