Rabu, 31 Oktober 2012

21. DESENTRALISASI ADMINISTRASI

Kenapa Desentralisasi Begitu Terkenal?

Desentralisasi sangat popular karena dapat bermanfaat untuk administratif dan politik. Desentralisasi tidak berarti organisasi yang lebih kecil. Bahkan ada doktrin hierarkinya menjadi lebih pendek, dan rentang kendali yang sempit. Dengan adanya desentalisasi menyebabkan suatu organisasi dapat mempercepat dalam membuat suatu keputusan dan mengefisienkan waktu dan biaya.  Desentralisasi membawa keuntungan-keuntungan dalam adminsitrasi selain itu mendorong inovasi-inovasi setiap daerah serta dapat membawa para pemimpin semakin dekat dengan masyarakat dan meningkatkan kemampuan reaksi organisasi dan tanggap terhadap permasalahan yang ada. Desentralisasi juga dapat meningkatkan motivasi anggota organisasi dan berempati terhadap organisasinya daripada organisasi pusat. Dikatakan juga bahwa desentralisasi merupakan suatu ortoritas atau aktivitas yang pendelegasiaanya diberikan kepada masyarakat lokal.
Desentralisasi otoritas politik akan membuat politisi lebih akuntabel. Desentralisasi akan mempromosikan kepercayaan, karena keputusan politik akan dibawa lebih dekat ke lapangan. Desentralisasi politik akan melibatkan pemerintah daerah secara luas (John Stuart Mill).
Bagi warga Perancis banyak, desentralisasi identik dengan kemunduran sosial, kesenjangan, bahkan kembali ke preorder Republik. Republikan menyamakan keseragaman wilayah dengan ide-ide kemajuan, kesempatan yang sama, dan kewarganegaraan, rangkuman argumen terhadap desentralisasi sebagai berikut:

Argumen yang Mendukung Desentralisasi Administrasi

1.      Desentralisasi (baik vertikal dan horisontal) dapat mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi informasi yang berlebihan sehingga lebih efisien.
2.      Desentralisasi berarti bahwa keputusan yang diambil lebih dekat ke pengguna/ konsumen dan keputusan cenderung lebih responsif terhadap para pengguna.
3.      Desentralisasi meningkatkan kemampuan organisasi untuk memperhitungkan perbedaan antara satu konteks lokal dan lainnya.
4.      Desentralisasi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi intervensi politik (kasus misalnya kerja dengan warga negara, fungsi regulasi, dll).
5.      Desentralisasi mendorong inovasi.
6.       Desentralisasi meningkatkan motivasi staf sehingga timbul rasa memiliki.

Argumen yang Mendukung Desentralisasi Politik

1.      Devolusi kekuasaan politik lebih mendekatkan kepada warga negara.
2.      Devolusi kekuasaan politik membuat politisi lebih transparan dan akuntabel.
3.      Devolusi kekuasaan mendorong untuk lebih berpartisipasi dalam proses demokrasi melalui pemungutan suara.
4.      Devolusi kekuasaan politik memungkinkan masyarakat lebih ekspresif terhadap perbedaan lokal dan regional

Argumen yang Mendukung Sentralisasi (Politik dan Administrasi)

1.      Sentralisasi memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi.
2.      Sentralisasi memungkinkan organisasi untuk mempertahankan massa kritis.
3.      Sentralisasi dalam bentuk standardisasi mengarah pada keadilan  dalam memperoleh pelayanan. Namun otonomi lebih rentan terhadap ketidakadilan.
4.      Sentralisasi membuat koordinasi kebijakan dan program lebih mudah untuk dicapai.
5.      Sentralisasi membuat garis akuntabilitas jelas dan lebih mudah dipahami oleh warga. 
Tak selamanya desentralisasasi diterima oleh semua negara, seperti di Perancis, Selandia Baru dan Inggris yang kekuasaannya terpusat dan menganggap desentralisasi sebagai angin lalu. Sedangkan negara yang menganut desentralisasi misalnya Amerika Serikat, Jerman, bahkan Indonesia memberikan wewenang untuk mengelola rumah tangganya sendiri karena dianggap dapat mempercepat pembuatan keputusan secara efektif dan efisien.

Desentralisasi: Teori dan Bukti

·        Teori Kontingensi
Dalam skema kontingensi, desentralisasi berfungsi sebagai variabel perantara, dalam artian bahwa ia disebabkan oleh hal lain (seperti, bertambahnya ukuran organisasi, menurut teori birokrasi atau meningkatnya ketidakpastian fungsi, menurut teori organik/mekanistik), tetapi memiliki pengaruh yang secara prinsip lebih “sesuai” dan dapat meningkatkan kinerja.
·        Teoritikus Organisasi
            Selama 30 tahun terakhir, Mintzberg berpengaruh besar dalam teori desentralisasi. Ia berpendapat bahwa desentralisasi harus dianggap sebagai salah satu dari beberapa “parameter rancangan” organisasi. “Hubungan antara parameter rancangan tentunya bersifat timbal balik, tidak sekuensial” (Mintzberg, 1979). Seperti halnya ahli teori kontingensi, Mintzberg menganggap efisiensi fungsional sebagai mesin utama desentralisasi. Namun, klasifikasi bentuk organisasinya jauh lebih canggih dan kompleks.
Implikasi dari pelatihan dan profesionalisasi menyebabkan struktur yang terdesentralisasi, karena staf tersebut tidak bisa bekerja efektif atau tidak bisa mempertahankan motivasi jika selalu dibatasi ketat oleh aturan dan instruksi dari level atas organisasi.
Dalam bagian lain analisisnya, Mintzberg menawarkan tipologi berbeda: sebuah “kontinum kontrol terhadap proses keputusan” dan sebuah kontinum mekanisme pengkoordinasian.
Kontinum ini menunjukkan bahwa dalam proses desentralisasi harus ada pembagian dalam mengidentifikasi pengambilan keputusan yang disentralisasi dan mana yang didesentralisasi, dan apa efek dari pola ini terhadap output akhir.
Scott (1987) membahas desentralisasi bahwa salah satu ciri penting dari bentuk organisasi hirarki adalah sistem komunikasi yang tersentralisasi, yang relatif efisien dalam mengatasi informasi rutin, tetapi tidak begitu baik untuk menangani kompleksitas tinggi dan/atau ambiguitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar