Rabu, 31 Oktober 2012

12. PENGORGANISASIAN PRAKTEK KEBIDANAAN

Pengorganisasian praktek kebidanan dapat dibedakanmenjadi 3yaitu:

·        Tugas Mandiri
 Menetapkan manejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang  diberikan.
Memberikan pelayanan dasar pada anak,ramaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klain.
Memberikan asuhan kebidanan kepada klain selama kehamilan normal.
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
 Memberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
 Contoh kasus :
Ibu melahirkan normal tanpa adanya gangguan kehamilan ( Persalinan normal ).
Pengobatan pada kasus dismenorhoe.
Pengobatan pada kasus anemia ringan.
Pada remaja korban pemerkosaan dengan ruftur pada serviks atau mukosa.
Dilakukan tindakan hecting pada Vagina.
Dilakukannya tindakan KB pasca Persalinan.
Pemberian Imunisasi pada Balita.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Memberikan penyuluhan - penyuluhan pada masyarakat mengenai status kesehatan.
·        Tugas Kolaborasi / Kerjasama.
Menerapkan manajemen kebidanaan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratanyang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tingi yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Contoh kasus:
Pengobatan pada kasus asfiksia berat.
Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore.
Pengobatan pada kasus perdarahan intracranial.
Pengobatan pada kasus Hipoglikemia.
Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya seperti ISPA.diare dan sebagainya.
 Contoh 1 :
 Pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe ( ibu menderita gonore )
dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi pengobatan Antibiotika.
·        Tugas Ketergantungan / Merujuk.
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa   persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada bayi baru lahir ( BBL ) dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada   anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Contoh kasus:
Merujuk ibu yang bersalin ke RS karena mengalami pendarahan yang hebat.
Merujuk ibu bersalin karena pinggangnya sempit sehingga bayinya tidak bisa keluar.
Ibu dengan Hipertensi dalam kehamilan.
Ibu dengan perdarahan Obstetrik.
 Ibu dengan perdarahan kala 111.
 Ibu dengan Infeksi Puerperalis.
Ibu dengan Toxic Shock Syndrome.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar