Pengertian Organisasi Kantor
Berdasarkan
ke lima fakta tsb, dapat dikemukakan bahwa:
a. Organisasi perkantoran adalah suatu proses yang
menjadi tempat orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan kantor.
b. Organisasi perkantoran adalah suatu rangka dasar
yang menjadi tempat orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima,
menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan merawat aktiva.
c. Organisasi perkantoran mencalup susunan staf dan
alokasi tugas dan tanggung jawab dalam mengolah data, memasok informasi untuk
pembuatan keputusan dan merawat aktiva.
Prinsip Organisasi Perkantoran
ada
delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial meliputi:
1.
Prinsip tujuan
Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi perkantoran
mesti dirumuskan dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti
akan berubah menjadi mitivasi untuk mencapainya.
2.
Prinsip kesatuan fungsi
Setiap
organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang mesti bekerja sama
untuk mencapai tujuan utama organisasi perkantoran itu. Organisasi perkantoran
merupakan suatu system yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling
berhubungan dengan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.
3.
Prinsip hubungan individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh pribadi-pribadi yang mesti
melaksanakan pekerjaan.Kendatipun organisasi perkantoran itu merupakan sebuah
system, namun individu-individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
4.
Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas kesederhanaan dan
interelasi yang jelas.Kesederhanaan memudahkan para pelaksana untuk
memahaminya, sedangkan interelasi yang jelas mengurangi keraguan.
5.
Prinsip wewenang sepadan dengan tanggung jawab
Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai
dengan tugas tanggung jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya tersebut.
6.
Prinsip laporan kepada atasan tunggal
Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, maka tiap
petugas dalm organisasi perkantoran tersebut harus menerima perintah dari dan
bertanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.
7.
Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakan sehingga tujuan
organisasi perkantoran itu dapat tercapai.Pengawasan yang efektif akan mencegah
perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu, pengawasan yang efektif
pun merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu yang akan datang.
8.
Prinsip jangkauan pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran efektif,
jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung dari seorang menejer kantor
atau seorang pengawas seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan menejer
kantor semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan. Gejala
ini melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya tambahan kemampuan
pengawasan. Pada awalnya tambahan kemampuan pengawasan itu akan meningkat
sampai mencapai titik optimum pengawasan. Setelah itu tambahan kemampuan
pengawasan tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai titik 0
(bahkan negatif atau kekecauan pengawasan).
Manajemen perkantoran yang diorganisasikan berdasarkan pendekatan tradisional umumnya berjalan secara vertikal.
Artinya
pendekatan ini hanya mengandalkan diri pada hubungan antara pemimpin dan
bawahan, akan tetapi teknologi informasi, termasuk pemrosesan data dalam System
Informasi Manajemen yang terintegrasi, telah berkembang sedemikian rupa
sehingga menjadi apa yang disebut “Manajemen tingkat horizontal”.
Teknologi informasi
membutuhkan hubungan organisasi yang memiliki jaringan kerja yang progresif dan
garis-garis yang berbeda.Organisasi yang berbeda dibutuhkan untuk membuat
keputusan dan tindakan yang tepat.
Untuk memecahkan
masalah yang simultan, menejer harus mengadakan komunikasi dengan orang-orang
dari bagian-bagian yang sederajat dalam garis horizontal,dan meminta bantuan
menurut garis diagonal kepada orang-orang dari berbagai hierarki, baik yang
bukan pemimpin maupun bawahan.
Hubungan horizontal dan
diagonal acapkali tidak tampak dan juga tidak ditetapkan dalam organisasi
formal, namun manakala teknologi informasi digunakan, maka hubungan-hubungan
horizontal dan diagonal akan muncul, sekalipun berdasarkan garis-garis yang
tidak formal.
Akibatnya: Sejumlah
personalia kantor akan mengembangkan diri dalam bidang teknik untuk bekerja di
luar rangka organisasi formal tersebut.
Ada beberapa alternatif pendekatan untuk
menghadapi masalah yang menimbulkan konflik antara kebutuhan teknologi dan
kebutuhan organisasiseperti:
1. Manajemen
memodifikasikan teknologi informasi agar dapat menyesuaikan diri dengan
organisasi perkantoran yang telah ada dan telah berjalan.
2. Manajemen
memodifikasikan organisasi perkantoran agar dapat menetapkan dan memformalkan
hubungan-hubungan yang diminta oleh teknologi informasi.
3. Manajemen
mempertahankan baik organisasi perkantoran yang ada maupun teknologi informasi
yang tersedia namun pendekatan itu dibarengi oleh kegiatan untuk memperkenalkan
mekanisme agar dapat mengurangi ketaksesuaian dan konflik diantara organisasi
dan teknologi informasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar