Pengertian Manajemen Hubungan Masyarakat
Manajemen humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian
suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen humas biasa
dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan humas. Menurut Frank
Jeffkins,
humas merupakan segala sesuatu yang
terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam maupun ke luar,
untuk mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama.
Tahapan-tahapan dalam manajemen humas merupakan proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
·
Perencanaan (planning) mencakup penerapan tujuan
dan standar, penentuan aturan dan prosedur, serta pembuatan rencana dan
prediksi akan apa yang akan terjadi.
·
Pengorganisasian (organizing) mencakup pengaturan anggota dan
sumber daya yang dibutuhkan dan pemantauan kinerja karyawan.
·
Pengkoordinasian (coordinating)
mencakup pengaturan struktur kepanitiaan, pendelegasian kerja masing-masing bagian,
dan penyusunan alokasi anggaran untuk masing-masing bagian.
·
Pengkomunikasian (communicating)
mencakup penyampaian rencana program kepada publik internal dan eksternal.
·
Pelaksanaan (actuating)
merupakan tindakan menjalankan program sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
·
Pengawasan (controlling)
merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan program.Tanpa adanya kontrol atas
program, kesinambungan antar tahapan tidak dapat berlangsung dengan baik.
·
Pengevaluasian (evaluating)
merupakan penilaian terhadap hasil kinerja program, apakah perlu dihentikan
atau dilanjutkan dengan modifikasi tertentu.
·
Pemodifikasian (modificating)
merupakan kegiatan pembaharuan atau revisi program berdasarkan hasil evaluasi.
Teknik-Teknik Hubungan Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan
Tanpa
bantuan dari masyarakat, sebuah lembaga pendidikan tidak dapat berfungsi dengan
baik dan tanpa adanya program yang baik maka sebuah lembaga pendidikan akan
gagal mencapai tujuannya. Karena itu lembaga pendidikan perlu memberikan informasi
pada masyarakat tentang lembaga tersebut dengan cara yang baik.
Dengan
demikian diharapkan masyarakat dapat memperoleh gambaran yang tepat tentang
sekolah.Program tentang hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat
hendaknya disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan secara terus
menerus yang mencakup aspek-aspek kegiatan di dalam lembaga pendidikan secara
keseluruhan, “flexibel” bersifat luwes dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat tersebut.
Ada beberapa teknik dalam berhubungan dengan masyarakat
dalam lembaga pendidikan antara lain :
1.Laporan
pada orang tua.
Teknik ini
maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang
kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada orangtuanya. Dengan
teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya,
juga terhadap pekerjaan guru-guru di sekolah.
2.Majalah
sekolah.
Majalah
sekolah ini diushakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang diterbitksan
setiap bulan sekali.Majalah ini dipimpin oleh, orang tua dan murid-murid bahkan
alumni termasuk pula dewan redaksi.Isi majalah ini menjelaskan tentang
kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua dan murid-murid,
pengumuman-pengumuman dan sebgainya.
3.Surat kabar
sekolah.
Kalau
sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar sekolah, maka ini berarti bahwa
sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang tua atau
masyarakat daerah sekitarnya.
4.Pameran
sekolah.
Suatu
tehnik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan
sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada
bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan
pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu di luar
sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau
kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat
itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.
5.“Open
house”
“Open
house” adalah tehnik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk
meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil
pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya
sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran. Ada tiga langkah dalam
pelaksanaan “open house” ini:
1.Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi penjelasan tentang open house itu.
2.Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal yang perlu dilihat.
3.Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan menilai open house.
1.Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi penjelasan tentang open house itu.
2.Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal yang perlu dilihat.
3.Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan menilai open house.
6.Kunjungan
ke sekolah.
oleh orang
tua murid yang dilakukan pada pelajaran di berikan.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu.Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu.Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
7.Kunjungan
ke rumah murid.
Kunjungan
ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif dalam
mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat mengetahui
latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan
teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidak hadiran murid,
pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua tentang sekolah dan
sebagainya.
8.Melalui
penjelasan yang di berikan oleh personel sekolah.
Kepala
sekolah hendaknya berusaha agar, semua personil sekolah mempunyai pengertian
yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan
pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya.Pada mereka harus ditanamkan
sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.
9.Gambaran
sekolah melalui murid-murid.
Informasi tentang keadaan sekolah
dengan perantaraan murid-murid itu diberikan melalui perencanaan sesuatu
kegiatan yang wajar, antara lain kalau sekolah itu terdapat di kta besar, maka
gambaran itu diberikan melalui program siaran pemancar radio untuk menyiarkan
sesuatu percakapan antara murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya
tentang cara makan dan makanan sehat.
10. Laporan tahunan
Laporan
tahunan ini dibuat oleh kepala sekolah dan laporan ini diberikan kepada aparat
pendidikan yang lebih atas. Laporan ini berisi masalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh sekolah termasuk kurikulum, personalia, anggaran, biaya dan
sebagainya.Selanjutnya aparat tersebut memberikan laporan pada masyarakat.
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:
·
Memberikan
informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak
lain yang membutuhkannya dengan menggunakan berbagai media.
·
Membantu
pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi
kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
·
Membantu
pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan
disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
·
Melaporkan
tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan.
·
Membantu
kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
·
Menyusun
rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan.
Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu:
Ø
Hubungan edukatif, ialah hubungan
kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di
dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan
prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan
pendirian dan sikap pada diri anak.
Ø
Hubungan kultural, yaitu usaha kerja
sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu
diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam
masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan
tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan
pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
Ø
Hubungan institusional, yaitu
hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi
lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah
satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun
perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan
pendidikan pada umumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar