Apa itu perencanaan keuangan?
Sebagian besar keputusan ini mungkin
sederhana dan hanya memiliki beberapa konsekuensi yang sepele.Namun disadari
atau tidak, sebagian keputusan yang harus kita ambil ternyata cukup kompleks
dan punya efek yang panjang terhadap keuangan kita. Misalnya, ketika harus
memilih akan menabung dimana, investasi berapa, asuransi apa yang dipilih, beli
rumah dimana, beli mobil apa, dll.
Sayangnya, ketika membuat keputusan
hanya sedikit orang yang memperhatikan bagaimana caranya untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Dan hanya sebagian yang sadar bahwa apa yang
dilakukan hari ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi mereka di masa
depan.
Dari kacamata keuangan, membuat rencana
akan masa depan, termasuk di dalamnya strategi dalam mengelola uang. Mulai dari
mendapatkan, menggunakan, menginvestasikan, mensedekahkan, sampai mewariskan;
disebut dengan Perencanaan Keuangan.
Dengan perencanaan keuangan, keluarga
diajak untuk merencanakan masa depan keuangannya sedini mungkin. Mulai dari
perencaaan keuangan untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, antisipasi resiko
keuangan, dana naik haji, perencanaan waris, maupun tujuan keuangan lainnya
seperti pembelian mobil, rumah, dan sebagainya.
Proses perencanaan keuangan secara
islami, dimulai dari meluruskan niat, bahwa niatnya adalah untuk merencanakan
masa depan tanpa melupakan unsur takdir. Usaha yang dibarengi kepasrahan ini
disebut juga dengan tawakal.Dan tentu saja tujuan yang ingin dicapai bukan
hanya mengejar kepentingan materi semata, tapi juga kesuksesan di akhirat (al-falaah).
Tujuan keuangan pun disesuaikan
prioritasnya dengan ajaran Islam, yaitu mendahulukan yang wajib di atas yang
sunnah. Dan memperhatikan aspek hukum islam lainnya, seperti riba, zakat dan
waris.
5 Langkah untuk mengelola Perencanaan Keuangan
1.
Periksa kondisi kesehatan keuangan Anda
Bukan hanya kesehatan tubuh Anda yang penting, tetapi
kesehatan kondisi keuangan Anda pun tak bisa diabaikan. Sebenarnya, hal yang
disebut belakangan ini harus menjadi prioritas pertama Anda sebelum menjaga
kesehatan tubuh, karena menjaga kesehatan tubuh juga membutuhkan dana.
Langkah pertama ini cukup mudah.Catat dengan baik semua pengeluaran Anda dalam satu bulan. Anda pasti akan takjub ketika melakukan hal ini, karena Anda akan melihat kemana saja uang Anda melayang selama ini.
Langkah pertama ini cukup mudah.Catat dengan baik semua pengeluaran Anda dalam satu bulan. Anda pasti akan takjub ketika melakukan hal ini, karena Anda akan melihat kemana saja uang Anda melayang selama ini.
Selain itu, hitung seluruh kekayaan dan juga
hutang-hutang yang Anda miliki.Lunasi semua hutang Anda - jika perlu dengan
menjual kekayaan Anda - sebelum Anda berencana untuk memiliki sesuatu yang
baru.Jika Anda sudah tidak memiliki hutang lagi, maka baru dapat dikatakan
kondisi keuangan Anda sudah sehat wal afiat.Jangan takut jika Anda tidak
memiliki simpanan setelah Anda membayar semua hutang, karena walaupun Anda
tidak memiliki simpanan lagi, Anda akan melakukan sesuatu yang jauh lebih baik
bagi Anda sendiri.
2. Bermimpilah!
2. Bermimpilah!
Langkah kedua adalah merencanakan kebutuhan
Anda.Langkah ini dilakukan dengan bermimpi. Ya, Anda tidak salah, bermimpi!
Bertanyalah di dalam hati Anda, apa saja yang Anda inginkan dalam hidup ini.
Rumah di Pondok Indah? Mobil Jaguar? Apartemen di kawasan bintang lima?
Mengalahkan para socialite untuk memiliki jumlah sepatu, baju, dan tas
bermerek? atau bahkan bulan madu ke Paris?
Nah, jika sudah, bangunlah dari mimpi Anda untuk melihat realita apakah seluruh mimpi Anda sudah sesuai dengan kondisi kekayaan dan pendapatan Anda?Jika belum, kembalilah bermimpi.
Nah, jika sudah, bangunlah dari mimpi Anda untuk melihat realita apakah seluruh mimpi Anda sudah sesuai dengan kondisi kekayaan dan pendapatan Anda?Jika belum, kembalilah bermimpi.
Namun, kali dengan mimpi yang lebih realistis. Jangan
lupa prioritaskan hal mana yang ingin Anda dapatkan terlebih dulu.
Satu hal yang harus diingat, selain hal-hal yang menyenangkan tadi, masukkan di dalam prioritas Anda kebutuhan dana darurat. Dana darurat?Apalagi itu? Dana darurat adalah dana untuk keperluan yang munculnya tidak Anda duga, seperti biaya rawat inap di rumah sakit. Tentunya hal ini tidak diharapkan terjadi, tetapi tidak ada salahnya Anda berjaga-jaga seperti pribahasa "sedia payung sebelum hujan".
Satu hal yang harus diingat, selain hal-hal yang menyenangkan tadi, masukkan di dalam prioritas Anda kebutuhan dana darurat. Dana darurat?Apalagi itu? Dana darurat adalah dana untuk keperluan yang munculnya tidak Anda duga, seperti biaya rawat inap di rumah sakit. Tentunya hal ini tidak diharapkan terjadi, tetapi tidak ada salahnya Anda berjaga-jaga seperti pribahasa "sedia payung sebelum hujan".
3.
Kelompokkan kebutuhan keuangan Anda
Langkah ini masih mudah.Cukup kelompokan
kebutuhan-kebutuhan Anda berdasarkan jangka waktunya. Jangka waktu sendiri
dibagi 3, yaitu jangka pendek untuk kebutuhan antara 1-3 tahun, jangka menengah
untuk kebutuhan antara 3-5 tahun, dan jangka panjang untuk kebutuhan lebih dari
5 tahun.
4. Kenali jenis investasi yang cocok dengan
kebutuhan Anda
Langkah ini cukup sulit untuk dilakukan, karena bagi
sebagian dari Anda, hal ini merupakan hal yang baru.Anda dapat mempelajarinya
dengan bantuan saudara atau teman Anda yang telah merencanakan keuangan dengan
baik, menyewa konsultan perencana keuangan, atau Anda dapat mempelajarinya
sendiri di situs ini, pada bagian Jenis Investasi.Setelah Anda mengerti manfaat dari
masing-masing jenis investasi, pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan
keuangan Anda.
5.
Disiplin itu pelita hati!
Semua langkah-langkah yang Anda terapkan akan sia-sia
jika Anda tidak melakukannya dengan disiplin dan memiliki komitmen tinggi.
Kedua hal penting itu akan membuat segalanya berjalan dengan lancar. Anda ingin
berbulan madu di Paris dan menikmati jaguar Anda, bukan? Bersabarlah! Makin
Anda mendisiplinkan diri dan mempertahankan komitmen, maka mimpi Anda itu makin
cepat menjadi kenyataan.
Mulailah Merencanakan Keuangan Anda Sedini Mungkin
Semakin cepat Anda melakukan perencanaan keuangan Anda
dan mulai berinvestasi, maka semakin kecil dana yang dibutuhkan. Hal ini
tentunya akan menguntungkan Anda karena semakin banyak kebutuhan yang dapat
Anda rencanakan. Anda mempunyai seorang anak, dan Anda berencana untuk
menyekolahkannya ke luar negeri untuk mengambil S1, dimana pada saat itu usia
anak Anda adalah 18 tahun. Anda memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kuliahnya adalah sebesar 1 miliar rupiah. Jika Anda
mendepositokan uang Anda untuk mendapatkan dana sebesar 1 miliar itu, dengan
asumsi bunga deposito sebesar 6% per tahun (tidak termasuk pajak), maka
didapatkan ilustrasi sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar