Setelah pertemuanya sebelumnya kita membahas tentang
perencanaan bisnis perusahaan, seperti kita ketahui perencanaan memegang
peranan penting dalam bisnis karena perencanaan merupakan suatu pondasi sebelum
melakukan hal-hal lainnya. Pada kesempatan ini kita akan membahas kelanjutan
dari perencanaan yaitu pengorganisasaian bisnis pada suatu perusahaan.
Untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat
bertahan di dalam dunia bisnis dibutuhkan pengorganisasian yang baik dalam
suatu perusahaan.Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang
baik pula.Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan
dengan didalam organisasi beserta mengkaitkannya pekerjaan satu dengan
pekerjaan lainnya.Contohnya adalah membuat struktur kepemimpinan pada suatu
perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan.seperti
manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor yang
berhubungan langsung ke para karyawan. Bagian-bagian tersebut dihubungkan oleh
rantai komando kekuasaan serta tanggung jawab kepada bawahannya.
Membuat struktur organisasi diperlukan pembentukan
struktur bisnis diantaranya adalah :
a) Spesialisasi
Spesialisasi
merupakan pembagian tugas untuk menyelesaikan satu masalah bersama. Contohnya
adalah Pabrik pembuatan sepeda motor, di dalam pabrik itu tugas akan
dibagi-bagi menjadi perbagaian seperti ada yang pada bagaian rangka, bagian
body, bagian pemasangan, bagian penjualan dan bagian-bagaian lainnya. Pada
intinya semua bagian tersebut mempunyai satu tujaan sama yaitu untuk pembuatan
dan pemasaran barang tersebut. Dengan diadakannya spesialisasi pekerjaan
membuat pekerjaan menjadi lebih cepat terselesaikan dan lebih teratur apalagi
sudah berada pada organisasi yang besar spesialisasi sangat dibutuhkan.
b) Departementalisasi
Sedangkan
departementalisasi adalah pengelompokan ke dalam unit-unit yang logis.
Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagian control
dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab
dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah. Departementalisasi
sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :
o Departementalisasi berdasarkan pelanggan
o Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya
perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada
yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya
adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja,
laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya
pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien
o Departementalisasi berdasarkan produk
o Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya
perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang
dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi
produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa
jasa
o
Departementalisasi berdasarkan proses
Maksudnya
pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan
meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi
atau meubel kemudian divisi pengecatan
o Departementalisasi berdasarkan geografis
o Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya
pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen
yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara
o Departementalisasi berdasarkan fungsi
o Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya
pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen
pemasaran dan lain-lain
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu, Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan aataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu, Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan aataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya
Pengorganisasian Bisnis Perusahaan
I.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Ada Empat Elemen yang terdapat dalam Struktur Organisasi, yaitu :
1.Adanya spesialisasi kegiatan kerja.
Ada Empat Elemen yang terdapat dalam Struktur Organisasi, yaitu :
1.Adanya spesialisasi kegiatan kerja.
2.Adanya standarisasi kegiatan
kerja.
3.Adanya koordinasi kegiatan kerja.
4.Besaran seluruh organisasi.
Tahap pertama dalam membangun
sebuah Struktur Organisasi Bisnis adalah sebagai berikut :
1.Spesialisasi
adalah Proses mengidentifikasi
pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan menentukan siapa yang akan
melakukannya menghasilkan spesialisasi pekerjaan. Spesialisasi ini bertujuan
untuk dapat memudahkan suatu pekerjaan dilaksanakan secara efisien dan juga
dapat mempermudah manajemen untuk menggantikan orang-orang yang meninggalkan
organisasi.
2.Departementalisasi
adalah Proses pengelompokkan
orang-orang yang melaksanakan pekerjaan ke dalam unit-unit yang logis, sesuai dengan
spesialisasi. Tujuan dari Departementalisasi untuk memudahkan koordinasi,
sehingga manajer puncak dapat mudah mengontrol bagaimana berbagai unit
berjalan.
II.
Menetapkan Hierarki Penetapan Keputusan
Merupakan tahap pengorganisasian
untuk menetapkan hubungan pelaporan antara posisi / jabatan sehingga dapat
mengetahui siapa saja yang bertanggungjawab pada berbagai keputusan dan
operasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui cara menyusun dan memantapkan
kerangka kerja organisasi.
Perkembangan Hierarki dihasilkan dari proses tiga tahap, yaitu :
1.Menetapkan Tugas-tugas
Menentukan siapa yang dapat membuat keputusan dan membuat perincian bagaimana seharusnya tugas itu dilaksanakan.
Perkembangan Hierarki dihasilkan dari proses tiga tahap, yaitu :
1.Menetapkan Tugas-tugas
Menentukan siapa yang dapat membuat keputusan dan membuat perincian bagaimana seharusnya tugas itu dilaksanakan.
2.Melaksanakan Tugas-tugas
Mengimplementasikan keputusan yang
telah diambil.
3.Mendistribusikan Wewenang
Menentukan apakah organisasi akan
bersifat tersentralisasi atau terdesentrlisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar